Author FB/twitter : NurFatikhah Setianing
Hardiyat/@nurfatikhah
Title : Time to Say ‘Saranghaeyo’
Cast : Lee Donghae , Lee Anha
~~~
[MINGGU – Jam 7 pagi kst]
Donghae masih saja bersembunyi
dibalik pohon besar itu. Dan tatapannya belum juga beralih dari seorang gadis
yang sedang duduk di sebuah taman di halaman depan sebuah rumah, yang berada di
seberang jalan.
“sebenarnya siapa dia ? Cantik
sekali…aku belum pernah melihatnya selama ini. ”gumamnya.
“hey ! siapa kau!” teriak seseorang
yang mengagetkan Donghae. Dengan gugup Donghae hanya tersenyum salah tingkah,
lalu pergi perlahan.
[SENIN – Jam 6.45 pagi kst]
Dihelanya napas panjang , lantas
dihembuskan secara perlahan. Dengan penuh keberanian Donghae mendekati gerbang
rumah besar nan mewah itu. Dari luar gerbang, dicarinya sosok gadis cantik yang
ia lihat kemarin.
“hey nuna!” panggil Donghae setelah
ia menemukan sosok yang ia cari.
Merasa ada yang memanggil, gadis itu
menoleh ke arah suara Donghae. “siapa kamu?” tanyannya sedikit ragu. Ia merasa
sedikit takut dengan kedatangan Donghae, seorang yang tidak ia kenal.
“boleh aku berkenalan denganmu ?”
lanjut Donghae.
“berkenalan ? Memang siapa kamu ? mau
apa kamu datang kemari ?” ujar gadis cantik itu.
“perkenalkan, aku…”
“YA~! Siapa kamu! Pergi dari sini! jangan
ganggu An !” pekik seorang wanita dari depan pintu rumah. Lantas ia langsung
menghampiri Donghae dan mengusirnya. “kau bukannya orang aneh yang kemarin
sembunyi di balik pohon itu?! mau apa kamu! Kamu mau mengganggu An, kan !”
pekiknya, sambil memukul Donghae dari sela-sela gerbang.
[oh, namanya An]
“an..aniyo! aku hanya mau tau siapa
gadis itu!” teriak Donghae. Ia berusaha menghindari pukulan dari wanita itu,
namun tetap memandangi gadis yang telah mencuri hatinya.
“Eomma, geumanhae..biarkan saja” ujar
gadis cantik itu lirih.
“untuk apa kau mau tau! sudah pergi
sana!! PERGI!!” teriak wanita itu. Lantas, ia menyiram Donghae dengan air yang
baru saja diambilnya. Sedangkan gadis cantik itu hanya tertawa kecil melihat
Donghae yang diusir oleh Eommanya.
“ya~!! Ne, ne, aku akan pergi!”
“Hey An nuna! Aku berjanji besok aku akan
kembali lagi, ne !” teriak Donghae sambil berlari menjauh dari rumah gadis
cantik itu.
[SELASA – Jam 7 pagi kst]
Di balik pohon besar itu, Donghae
sedang mempersiapkan sesuatu. Dia mengikat selembar kertas berwarna biru muda
dan sebuah bulpoin di atas mobil-remote control yang ia bawa. Kemudian, dengan
remote control, ia menjalankan mobil itu ke arah rumah An, si gadis cantik yang
sedang duduk di taman seperti hari-hari kemarin.
Beruntung ada celah yang cukup di
bawah gerbang, sehingga mobil-remote control Donghae bisa masuk ke dalam. Sampai
di dekat An, mobil mainan itu ditabrakkan ke kaki An dengan pelan.
“eh, apa ini ?” gumam An, lalu
mengambil mobil-remote control tersebut. Lantas, diambil dan dibaca oleh An
selembar kertas yang terikat diatas mobil itu.
Hai! Apakah benar namamu An ? perkenalkan, Donghae imnida ^.^
aku menepati janjiku untuk kembali lagi menemuimu ^^ bisakah kau membalas surat
ini? aku sudah siapkan pen untukmu :)
Tanpa banyak kata, An mengambil
bulpoin yang terikat disisi kiri mobil itu. Lalu, dibalasnya surat itu.
Tidak membutuhkan waktu yang lama,
mobil kecil itu sudah ada ditangan Donghae lagi.
Dari An :) terima kasih telah menyiapkan pen untukku. Tapi
kenapa kau tidak masuk ke dalam ?
Betapa senangnya Donghae membaca
balasan dari An. Donghae benar-benar tidak menyangka An mau membalas suratnya.
Selain cantik, An ternyata gadis yang sangat baik. Terbukti, An mau untuk terus
membalas tulisan-tulisan Donghae yang ia kirimkan dengan perantara mobil remote
controlnya.
Sampai-sampai, tak terasa sudah lebih
dari satu jam Donghae dan An saling berkomunikasi lewat kertas-kertas yang
telah disiapkan Donghae.
“hey, An nuna ! besok aku kembali
lagi ne!” teriak Donghae dari balik gerbang. Tak lupa ia lontarkan senyum untuk
An. Dan dibalas senyum lembut pula dari An.
[RABU – Jam 7.15 pagi kst]
Pagi itu, Donghae tidak membawa
mobil-remote controlnya, kertas maupun
pen.
Sesampainya di depan gerbang, dengan
lantang Donghae memperdengarkan suara merdunya…
nan geudae maneui oppa
geudaen namaneui yeoja
hangsang ne gyeote
isseo julke…
“dia lagi dia lagi…kenapa masih saja
kesini !” gumam Eomma. Lantas Eomma berdiri dan akan menghampiri Donghae.
Namun, langkahnya terhenti saat An menahan tangan kirinya.
“Eomma, ku mohon, biarkan Donghae
oppa masuk.” Pinta An memohon.
“Donghae ? namja aneh itu namanya
Donghae ?” tanya Eomma.
“ne..” jawab An lembut.
“hloh! Bagaimana kau bisa tau namanya
? apa dia temanmu ?” tanya Emomma terkejut. Alisnya terangkat dan raut wajahnya
menampakkan raut ketidakpercayaan.
“ne. Donghae oppa temanku. Kumohon,
biarkan dia masuk” pinta An.
Anggukan Eomma membuat wajah An
berubah ceria. Eomma membukakan gerbang dan mempersilahkan Donghae masuk. Donghae
pun tidak dapat menyembunyikan keceriaannya setelah tau, ia diperbolehkan
masuk.
“aku harap kau tidak akan menyakiti putriku.”
Ujar Eomma sedikit ketus.
“ne, ahjumma. Aku berjanji. Aku hanya
ingin menghibur An nuna.” Jelas Donghae. Ia tidak berani memandang Eomma. Ia
hanya sedikit menundukkan kepalanya, sampai Eomma masuk ke dalam
meninggalkannya berdua bersama An.
“hai. Akhirnya, aku bisa bertatap
langsung denganmu. Aku sangat senang” ujar Donghae senang.
“ne. Nado” jawab An lirih. Ia sedikit
malu saat bertatap muka langsung dengan Donghae. Ia hanya memandang Donghae
sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke sekeliling.
“emm…bolehkah aku bernyanyi lagi
untukmu ?” tanya Donghae.
“ne. aku akan mendengarkan suara
indahmu, oppa” jawab An terlihat bersemangat.
nan geudae maneui oppa
geudaen namaneui yeoja
hangsang ne gyeote
isseo julke
nan geudae maneui oppa
dalkkomhan uri sarang
oppan neoman sarang
hallae
~
saranghae i mal bakken
saranghae i mal bakken
julke igeot ppuninde
chang bakke nuni
naeryeo
garodeung bulbit arae
geu ane neowa naega
isseo
nan geudae maneui oppa
geudaen namaneui yeoja
oppan neoman sarang
hallae
Namun di tempat tak jauh dari Donghae
dan An. Eomma tak dapat membendung air matanya melihat keceriaan An karena kedatangan
Donghae, orang yang sempat ia sebut dengan namja aneh. “ternyata namja aneh itu
bisa membuatmu sebahagia itu, An” ucapnya lirih. Selepas menghapus air matanya,
Eomma menhampiri Donghae dan An.
“An, waktunya kau untuk masuk” ajak
Eomma. Ia membelai lembut rambut putrinya tercinta dan mengajaknya masuk. “nak
Donghae. Maaf ya, ini sudah waktunya An masuk” lanjutnya.
“ne, ahjumma. Mianhamnida telah
menganggu An. Saya pamit dulu. Tapi, bolehkan besok saya datang lagi ke sini ?”
tanya Donghae sopan.
“boleh. Oppa boleh datang lagi ke
sini.” sahut An cepat. Ia lantas tersenyum pada Eomma. Dan lagi-lagi, Eomma
memberikan anggukan tanda setuju.
[KAMIS – Jam 7.30 pagi kst]
“An, ada surat untukmu…”
Eomma memberikan sepucuk surat yang
ia ambil dari kotak surat di dekat gerbang. Tak lama kemudian, ekspresi An
sedikit berubah. Seperti ada kekecewaan yang hadir diantara perasaan An. Benar
saja, tiba-tiba An mengajak Eomma untuk masuk ke dalam.
“kau tidak mau menunggu namja aneh
itu?” tanya Eomma.
“aniyo, Eomma. Dia tidak bisa datang.
Mungkin besok.” Jelas An.
[JUMAT – Jam 7.10 pagi kst]
An dikagetkan oleh sebuah helicopter
kecil yang tiba-tiba mendarat disebelahnya. Terlukis sebuah senyuman ketika ia
lihat ada selembar kertas berwarna biru muda dan pen yang terikat di helicopter
itu. Diikuti senyum cerianya, An mengambil helicopter kecil tersebut dan
berjalan perlahan ke arah gerbang.
“oppa! kemarilah…”panggil An setelah
melihat Donghae di balik pohon sedang memegang remote control untuk menjalankan
helicopter kecilnya. “ini helikoptermu…” lanjut An. Ia menyerahkan helicopter
milik Donghae saat Donghae sudah menghampiri An.
“apa kau sudah membuka kertas itu?”
tanya Donghae.
“belum. Aku ingin oppa langsung masuk
ke dalam sini. Dan kita mengobrol.” Jelas An bersemangat.
“baiklah…” ujar Donghae yang tak
kalah bersemangatnya.
[SABTU – Jam 8 pagi kst]
“kemana dia ? kenapa sampai jam
segini dia belum juga muncul ? rumahnya juga sangat sepi…”
Berkali-kali Donghae memanggil nama
An. Berkali-kali pula ia hanya mendengar hembusan angin yang menggoyangkan
pepohonan di sekitarnya. Dan berkali-kali pula ia menepukkan kertas yang ia
pegang, ke telapak tangan kirinya.
Hening. Tak ada jawaban…
[MINGGU – Jam 6 Pagi kst]
“hey, Donghae-a…” panggil Eomma.
“oh, ahjumma” Donghae menghampiri
Eomma An.
“apa yang kau lakukan disini ?”
“aku…sebenarnya, aku ingin memberikan
kertas ini pada An. Emm..bolehkah saya bertemu An ?” tanya Donghae.
Namun, tak ada jawaban apapun dari
Eomma An. Ia hanya melihat tangis Eomma An yang semakin berat. Di tengah
tangisnya, Eomma An memberikan sepucuk surat untuk Donghae. Dan Eomma An
meminta Donghae membaca di tempat duduk dimana An biasa duduk setiap pagi.
To : Donghae oppa <3 o:p="">3>
From : Lee Anhae
~selasa~
-Hai! Apakah benar namamu An ? perkenalkan, Donghae imnida
^.^ aku menepati janjiku untuk kembali lagi menemuimu ^^ bisakah kau membalas
surat ini? aku sudah siapkan pen untukmu :)
+ Dari An :) gomawo, telah menyiapkan pen untukku. Tapi kenapa kau tidak
masuk ke dalam ?
-aku takut pada Eommamu…:) maukah kah keluar sebentar ? :)
+untuk apa ? aku tidak bisa keluar sendiri…lagipula aku tidak
mengenalmu…
-bukankah kita sudah tau nama kita satu sama lain ?
+ne..tapi…
-tenang saja. aku bukan orang jahat. :) aku hanya ingin
mengenalmu. Aku belum pernah melihatmu sebelumnya…
+aku memang baru-baru ini keluar rumah. Aku tidak suka dengan
keadaan di luar..
-kalau begitu aku saja yang menghampirimu :)
+bukankah kau bilang kau tidak berani kesini ?
-hehehe, mungkin aku akan merengek pada Eomma mu :D
+:) bicaralah baik2 pada Eomma. pasti diizinkan :)
-geure ? mungkin besok akan ku coba :) hm…kau tau? ternyata,
selain cantik kau juga sangat baik :)
+apa yg kau bicarakan ?
-aku sedang memujimu :) apa kau tak suka ada orang yg
memujimu ?
+empp,, sudah lama sekali tidak ada yg memujiku kecuali
keluargaku.
-dan sekarang aku ! ^_^
aku ingn tau, apakah sudh bnyk namja yg mengejar mu? :o
+namja mengejarku ? selama ini, namja yg mengejarku hanya
appa dan dokter saja :o
-dokter ? apakah kau sedang sakit?
+ne, aku sedg sakit. Gwenchana, aku baik2 sja :)
-syukurlah kalau kau baik2 sja :)aku harap kau cepat sembuh,
jd kita bisa berkencan :D
+jgn berharap :’)
-waeyo ?
+gumanhae,lupakan saja. tp tetplah jgn berharap lebih dariku
:)
-ye,ye…blehkah aku sekrg pergi? Aku ada urusan. Tp besok aku
akan dtg lagi kesini :)
+boleh…besok aku akan menunggumu :)
gamsahamnida, oppa..
:)
-cheonman, nuna :)
~rabu~
nan geudae maneui oppa
geudaen namaneui yeoja
hangsang ne gyeote isseo julke
nan geudae maneui oppa
dalkkomhan uri sarang
oppan neoman sarang hallae
~
saranghae i mal bakken
saranghae i mal bakken
julke igeot ppuninde
chang bakke nuni naeryeo
garodeung bulbit arae
geu ane neowa naega isseo
nan geudae maneui oppa
geudaen namaneui yeoja
oppan neoman sarang hallae
hari apa saat oppa membaca suratku ? sabtukah ? atau minggu ?
:) tidak penting hari apa oppa membacanya. Sekarang yang terpenting adalah ucapan terima kasih ku
untuk oppa karna telah mengisi hari-hariku :) aku tidak tahu kapan aku akan
pergi. Yang pasti, leukemia ini telah ada dalam tubuhku sejak lama. Oleh karna
itu, aku segera membuat surat ini untuk mu. Oppa lihat ? aku menulis semua
percakapan kita :) untung saja semua kertas biru itu kau berikan padaku :D oh
tidak hanya itu, aku juga menulis lirik lagu yang oppa nyanyikan untukku :) suara oppa yang merdu pasti akan ku ingat :)
oppa tau ? sebenarnya aku ingin lebih lama mengobrol bersamamu, tapi mungkin,
saat oppa membaca ini, malaikat telah mengajakku ke tempat yang jauuuuhhhh
lebih indah :) dan aku akan bahagia. Bukankkah kau senang kalau aku bahagia
oppa ? :) jauh disini, aku akan melihatmu bahagia dengan caramu :) mungkin,
jika bisa, aku akan mengirim selembar kertas berwarna biru muda padamu,
bertuliskan “SARANGHAEYO” :)
kekeke..tapi sepertinya itu mustahil :)
oppa, jaga dirimu ne :) aku juga akan menjaga diriku dengan
baik disini. Aku yakin, malaikat akan menjagaku demi orangtuaku dan demi kau :)
~
oh ya, aku belum sempat melihat apa tulisan di kertas biru
yang kau berikan padaku dengan helikoptermu…tapi sayangnya, kertas itu sudah
kau bawa pulang…gwenchana~ aku yakin, itu hanya sekedar basa basi mu saja kan ?
ke ke ke :D
~oppa…gomawo :)
[SENIN – Jam 9 pagi kst]
“apa kau ingin tau apa isi dari
kertas biru yang kau kembalikan padaku, An ? Aku ingin sekali memberikan ini
padamu. Aku harap kau mau membaca ini An…bagaimana kalau ini kutinggalkan
disini ? agar kau bisa membacanya :) dan juga, kertas terakhir yang akan ku
berikan padamu. Tapi sayangnya, kau terlanjur pergi, An … Ku mohon, baca ini ya
An. Aku ingin kau datang di mimpiku malam ini. aku ingin melihat senyummu untuk
terakhir kalinya…Nanti malam, datanglah bersama malaikat yang menjagamu. Agar
aku yakin, kau benar-benar baik disana.”
Taburan bunga mawar telah menutupi
makam bertuliskan ‘LEE ANHAE’. Donghae meninggalkan dua lembar kertas biru di
atas makam An. Sebelum langkahnya semakin jauh, ia menatap kedua kertasnya yang
terbuka oleh angin… “An, kau telah membacanya ? :)”
‘SARANGHAEYO,
AN’
‘SARANGHAEYO NUNA :)’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar